Kelangkaan kayu sebagai material pembuatan kapal mengakibatkan kelangsungan industri kecil menengah (IKM) galangan kapal berbahan kayu menjadi tidak menentu. Kelangkaan ini diakibatkan oleh adanya penebangan kayu secara liar tanpa dilakukan proses reboisasi yang benar. Kelangkaan ini mengakibatkan tingginya harga kayu yang berdampak pada harga kapal yang semakin tidak terjangkau. Inovasi penggunaan material bambu merupakan solusi sebab bambu memiliki jumlah populasi yang melimpah, memiliki masa panen tiga tahun yang sangat singkat dibandingkan dengan kayu yang dipanen saat 25-30 tahun tanam, sifat fisik dan mekanik bambu lebih baik dari pada kayu solid apalagi apabila dijadikan bambu laminasi, juga pengaplikasiannya sudah banyak dalam bidang konstruksi namun masi sedikit yang mengembangkan sebagai material kapal.
Jenis bambu yang digunakan dalam inovasi ini adalah Betung. Bambu jenis ini adalah jenis terbaik apabila dilaminasi memiliki nilai kuat tarik dan tekas sebesar 130 N/mm2 dan 50.73 N/mm2 serta renggangan mencapai 8,93%, dimana lebih baik daripada kayu jati.
Berdasarkan perhitungan kekuatan konstruksi dengan bambu laminasi didapatkan pengurangan tebal kulit sebesar 27% pada kapal ikan 30 GT jika dibandingkan dengan kayu jati. Hal tersebut menunjukan bambu laminasi memiliki ketahanan (toughness) dan nilai elastisitas yang baik ketika diberi beban tarik maupun tekan, proses pembuatan juga lebih mudah dan fleksibel karena tidak ada ukuran baku, tetapi menyesuaiakan dengan kebutuhan pembuatan kapal.
Inovasi material bambu ini telah memiliki dua paten, yaitu pertama berjudul “Material Alternatif Bambu Laminasi dengan Metode Cold Press Planking System untuk Kapal Ikan” (HKI.3-HI.05.01.02.P00201300587, 2 Agustus 2013) dan paten kedua berjudul “Prototype Alat Pembuat Gading Laminasi Bambu” (HKI.3-HI.05.01.02.P00201304785, 09 Desember 2013). Berdasarkan fakta hasil sosialisasi bambu laminasi di IKM galangan kapal rakyat, tanggapan positif dan permintaan untuk merealisasikan pada kapal didukung oleh hasil pengujian laboratorium dan adanya prototype alat serta model blok kapal, sehingga saat ini material bambu laminasi sudah siap untuk dimanfaatkan atau dikomersialkan.
Dr. Ir. Heri Supomo, M.Sc.
Departemen Teknik Perkapalan – ITS hsupomo1964@gmail.com
MDC (Movable Data Center) adalah sebuah sistem data center terintegrasi yang mengikuti standar Telecom Industri Association (TIA) 942 dalam
Mengendalikan konsumsi BBM dapat menggunakan konsep pembatasan yang memanfaatkan identittas Surat Ijin Mengemudi (SIM) yang dilengkapi dengan Radio Frequency
Sistem kontrol dalam hal ini mikrokontroler merupakan salah satu komponenrobotika yang memiliki peranan sangat penting dalam pengoperasian suatu robot.