News

MAHASISWA ITS IKUTI SIMULASI UN HABITAT

Sel, 25 Apr 2017
5:02 pm
Alumni
Share :
Oleh :   |

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tak pernah lelah menuai prestasi. Kali ini, kepada ITS Online, Adven Firman Hutajulu membagi kisahnya ketika mengikuti Simulasi United Nations Human Settlement Programme 2017 (UN Habitat) di Hotel Santika Premiere Bintaro, Tangerang, Selasa (11/4) lalu.

Mengusung tema Solution for Cities and Climate Change, acara yang berlangsung hingga Kamis (13/4) ini dikemas serupa model simulasi sidang PBB. Simulasi ini diprakarsai oleh Friedrich Naumann Foundation, Jerman, bekerjasama dengan Climate Institute. “Pada simulasi tersebut, setiap peserta menjadi perwakilan dari suatu negara, kebetulan saya berkesempatan untuk menjadi delegasi dari Korea Selatan,” tukas mahasiswa yang akrab disapa Adven ini.

Peserta kemudian disajikan dengan persoalan terkait perubahan iklim. Delegasi melakukan penelitian sebelum konferensi dan merumuskan gagasan mereka, tentu saja dengan melihat melalui sudut pandang negara yang mereka wakili. Nantinya gagasan tersebut akan diperdebatkan dengan sesama peserta dalam forum.

“Pada hari pertama, masing-masing peserta menyampaikan pendapat mereka terhadap Question a Resolution Must Answer (QARMA), yaitu revisi terhadap UN Urban Agenda dan Quito Implementation Plan serta memastikan penerapan mekanisme tersebut pada negara mereka,” ungkap mahasiswa Departemen Teknik Material ini.

Dalam simulasi ini, lanjut Adven, kedua puluh tujuh peserta kemudian terpecah menjadi dua kubu. Masing-masing kubu menyusun draft resolusi mereka secara terpisah. “Pemilihan draft resolusi dilakukan dengan sistem voting. Asyiknya, saya banyak menemukan trik bernegosiasi dan mempersuasi orang lain,” ujar Adven.

Tak hanya itu, Adven juga mengaku bangga dapat menjalin relasi baru. Para peserta di sana tidak hanya berasal dari kalangan mahasiswa sarjana saja. Tetapi juga meliputi mahasiswa pasca sarjana, akademisi, pejabat institusi pemerintah, karyawan NGO, dan berbagai macam pemangku kepentingan lainnya.

Selain itu, UN Habitat kali ini tidak seperti Model UN  biasanya. Terdapat beberapa sesi tambahan yang jarang ditemukan di MUN biasanya. “Saat itu ada beberapa games serta sharing session bersama Muhsin Syihab, Direktur Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri,” terangnya berbinar-binar. (saa/ven)

Latest News